Suatu ketika, istri saya bertanya apakah saya sudah menyiapkan tabungan untuk pendidikan anak. Saya menjawab bahwa saat itu sudah ada tabungannya. Saya memang telah merencanakan adanya tabungan khusus untuk pendidikan anak kami. Setelah pertanyaan itu muncul, saya mulai serius mempertimbangkan kebutuhan biaya pendidikan anak dan berapa banyak yang harus ditabung setiap bulan.
Biaya pendidikan harus dipersiapkan sejak awal. Angkanya juga tidak bisa dianggap kecil. Saya sarankan dalam menentukan target tabungan untuk anak harus tinggi, hingga dia lulus kuliah. Mengapa? Dengan target yang tinggi, kita sebagai orang tua akan lebih termotivasi untuk bekerja keras dan dapat membiayai pendidikan anak. Kita harus memiliki semangat untuk menjadi orang tua yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak.
Setelah menetapkan target tabungan sekolah anak, langkah selanjutnya adalah menanamkan pola pikir bahwa tabungan tersebut harus dicicil, tidak bisa didapatkan secara instan atau semalam. Kita harus bisa menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan sekolah anak. Sisihkan setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
Bagi kalian yang sudah paham tentang instrumen investasi, saya bisa menyarankan untuk menaruh tabungan pendidikan anak pada instrumen investasi yang aman seperti deposito, reksadana, atau obligasi seperti SBN (Surat Berharga Negara). Untuk instrumen lainnya, saya tidak berani merekomendasikannya karena menurut saya risikonya moderat-tinggi. Sedangkan bagi kalian yang masih awam dengan instrumen investasi, sebaiknya pelajari dulu istilah dan risikonya, atau cukup bermain aman dengan tabungan biasa.
Semoga kita sebagai orang tua dan yang memiliki anak dapat mempersiapkan pendidikan sebaik-baiknya untuk mereka sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan bermanfaat bagi semua.
No comments:
Post a Comment